Bicara tentang Rasisme di Indonesia



Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian suatu budaya atau individu dan bahwa suatu ras tertentu lebih superior serta memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya.

Beberapa penulis menggunakan istilah rasisme untuk merujuk pada preferensi terhadap kelompok etnis tertentu sendiri (etnosentrisme), ketakutan terhadap orang asing (xenofobia), penolakan terhadap hubungan antar ras (miscegenation), dan generalisasi terhadap suatu kelompok orang tertentu (stereotipe).

Rasisme telah menjadi faktor pendorong diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial, termasuk genosida. Politisi sering menggunakan isu rasial untuk memenangkan suara. Istilah rasis telah digunakan dengan konotasi buruk paling tidak sejak 1940-an, dan identifikasi suatu kelompok atau orang sebagai rasis sering bersifat kontroversial.

Dari uraian di atas (sumber dari Wikipedia), yang paling umum terjadi di Indonesia adalah kenyataannya para politisi telah banyak menggunakan isu rasial untuk memenangkan suatu tujuan dan maksud tertentu. 

Pada dasarnya rasisme di Indonesia ini merupakan idealisme dari ajaran peninggalan kaum penjajah dahulu semasa penjajahan di Indonesia. Dan entah kenapa ajaran seperti itu masih saja digunakan hingga kini? Padahal negara kita ini dengan susah payah berdiri memerdekakan kebebasan dan menyatakan bahwa Republik Indonesia adalah negara yang bebas merdeka (red: 17 Agustus 1945) serta sepakat seluruh bangsa Indonesia akan menjunjung tinggi UUD 1945 dan Pancasila dengan Kebhinekaan-Tunggal-Ikanya, yang bertujuan agar kita semua bersatu, sehingga kesatuan akan menghindarkan negara dan bangsa ini terjajah kembali.

Ironisnya, kini kita sudah dijajah kembali oleh ideologi peninggalan kaum penjajah! Artinya kita telah dijajah dengan pemahaman kita sendiri, tentang bagaimana kita hidup bersama, tentang bagaimana kita menjalankan keyakinan Agama kita masing-masing, tentang bagaimana kita memandang orang lain, tentang bagaimana kita bergaul dengan orang lain, tentang bagaimana kita belajar, dsb.

Ideologi rasisme, menurut saya adalah ideologi yang terkejam yang pernah ada di dunia ini. Sebagai contoh yang tidak akan pernah terlupakan bagi seluruh bangsa di dunia ini adalah buah karya kekejaman Nazi yang dilandasi oleh ideologi rasisme ras. Nah apakah contoh itu tidaklah cukup bagi kita di Indonesia untuk jangan pernah terjerat apalagi menggunakannya dalam kancah dunia perpolitikan di Indonesia.

Apakah kita sebodoh dan serendah itu untuk menghidupkan kembali, apalagi menggunakannya (red: ideologi rasisme) dalam mencapai keinginan serta tujuan tertentu demi kekuasaan dan kekayaan semata?

Apakah kita sebodoh dan serendah itu hingga mau saja termakan dengan isu-isu rasial yang dilontarkan oleh sebagian kecil kelompok organisasi ataupun pribadi seseorang yang dengan nyata-nyata hanya demi untuk meraih tujuan popularitas, kekuasaan, kekayaan dan kepentingan pribadi/golongannya semata?

Apakah kita ingin negara kita ini kembali dijajah kembali? Dibodohi seperti dulu oleh kaum penjajah?

Kembali ke akar masalahnya, menurut saya bahwa rasisme hanya digunakan oleh orang-orang yang tidak bermoral dan bahkan mungkin tidak beragama! Kenapa demikian? Sudah jelas bahwa di tiap agama mengajarkan tentang bagaimana hidup yang rukun, dan sudah sangat jelas pula bahwa diceritakan bagaimana asal-usul manusia diciptakan oleh Tuhan. Dalam cerita itu ditegaskan bahwa kita semua adalah satu keturunan dari Adam dan Hawa. Jadi jelas! Bahwa pada prinsipnya kita semua di dunia adalah bersaudara. Nah, jika benar demikian, kenapa juga kita harus terbawa unsur rasial?...

Semoga wacana non ilmiah yang singkat di atas dapat menjadi bahan kajian ulang (introspeksi diri) bagi para politikus serta bangsa dan negara Republik Indonesia agar jangan pernah terjerat dengan benih ideologi kaum penjajah (red: rasialisme).


Pesan moral: Tuhan pun akan murka kepada siapapun yang berpihak pada unsur rasial, sudah banyak contoh di dunia ini, dan kisah mereka pun berakhir dengan sangat-sangat tragis! Hey, orang-orang yang rasial! Apakah Anda ingin seperti itu?


(AK)
                                                    "Say No to Racism!"




0 comments:

Copyright © 2012 Bicarapedia.